SIMALUNGUN
–MG
Kebrutalan
oknum Sat Lantas Polres Simalungun membuat Timbang Silitonga (33) warga Jalan
Parapat, Simpang Parmonangan, Kelurahan Parmonangan, Kecamatan Jorlang Hataran,
babak belur setelah dipukuli pakai gagang pistol.
Pria
yang berprofesi sebagai pedagang mie ini dipukul oknum polisi yang bertugas di
Sat Lantas Polsek Tiga Balata, Polres Simalungun, berinisial BT. Peristiwa ini
terjadi di Cafe Siantar Man 2 Kasindir,
Kabupaten Simalungun Selasa 3 April 2012 sekira pukul 01.00 WIB.
Akibatnya
korban harus mendapat perawatan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar. Menurut Timbang, saat itu sedang minum
tuak dicampur bir bersama dua rekannya, Gibson dan Sabam Oppusunggu. Sementara,
sekira 5 meter dari mejanya BT juga sedang minum bersama salah satu rekannya
yang diketahuinya bernama Dedy.
Saat
berbincang-bincang, tiba-tiba BT mendatangi dan langsung mengancam keningnya
pakai pistol. BT lalu membentaknya, dan mengatakan sudah lama dendam kepada
Timbang. Namun saat ditanyai dendam apa, oknum polisi itu semakin beringas dan
memukulkan gagang pistol ke pelipis mata korban. Sementara itu, kedua teman
korban yang melihat pistol langsung melarikan diri dari café.
Timbang
mengaku tak berani melawan, namun oknum polisi itu malah kesetanan dan
menghujami wajahnya dengan tangannya. Dia juga mengaku, diperlakukan seperti
binatang, dan pukulan bertubi- tubi dari oknum polisi itu. BT lalu menyeret
korban ke luar café, lalu mengencingi wajah dan tubuhnya.
Pengunjung
café, Harapan Siahaan dan seorang pria bermarga Banjarnahor, datang menolong
korban, dengan dibawa ke dalam café. Namun pemukulan terus berlanjut. Beruntung
sebuah mobil ambulance melintas dari depan café. BT sempat mengira itu mobil
Polisi Militer (PM), dan bersembunyi disekitar cafe. Kesempatan itu digunakan
korban melarikan diri kearah Simpang Kasindir.
“Saya
tak mengetahui penyebab oknum polisi itu melakukan penganiayaan. Selama ini
saya dengan dia tidak pernah ada masalah,” paparnya.
Akibat
pemukulan itu, seluruh tubuh korban mengalami luka lecet dan lebam. Bagian
pelipis matanya memar dan bibirnya pecah mengeluarkan darah.
Timbang
mengatakan, kedatangannya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sekaligus
membuat visum. Ini akan digunakan untuk membuat pengaduan ke Propam Polres
Simalungun.
Sementara
di RSUD Djasamen Saragih, Camat Jorlang Hataran, Arifin Nainggolan tiba dan
langsung mendatangi Timbang . Arifin sempat menawarkana agar berdamai dengan
oknum polisi itu. Namun permintaan itu ditolak Timbang dan menyatakan akan
tetap akan membuat pengaduan. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar