Jumat, 06 April 2012

“OKNUM POLISI PUKUL WARGA”


SIMALUNGUN –MG

Lagi-lagi, Polisi berbuat salah dan aksi brutalnya.
Kebrutalan oknum Sat Lantas Polres Simalungun membuat Timbang Silitonga (33) warga Jalan Parapat, Simpang Parmonangan, Kelurahan Parmonangan, Kecamatan Jorlang Hataran, babak belur setelah dipukuli pakai gagang pistol.

Pria yang berprofesi sebagai pedagang mie ini dipukul oknum polisi yang bertugas di Sat Lantas Polsek Tiga Balata, Polres Simalungun, berinisial BT. Peristiwa ini terjadi di Cafe Siantar Man 2  Kasindir, Kabupaten Simalungun Selasa 3 April 2012 sekira pukul 01.00 WIB.

Akibatnya korban harus mendapat perawatan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar. Menurut Timbang, saat itu sedang minum tuak dicampur bir bersama dua rekannya, Gibson dan Sabam Oppusunggu. Sementara, sekira 5 meter dari mejanya BT juga sedang minum bersama salah satu rekannya yang diketahuinya bernama Dedy.

Saat berbincang-bincang, tiba-tiba BT mendatangi dan langsung mengancam keningnya pakai pistol. BT lalu membentaknya, dan mengatakan sudah lama dendam kepada Timbang. Namun saat ditanyai dendam apa, oknum polisi itu semakin beringas dan memukulkan gagang pistol ke pelipis mata korban. Sementara itu, kedua teman korban yang melihat pistol langsung melarikan diri dari café.

Timbang mengaku tak berani melawan, namun oknum polisi itu malah kesetanan dan menghujami wajahnya dengan tangannya. Dia juga mengaku, diperlakukan seperti binatang, dan pukulan bertubi- tubi dari oknum polisi itu. BT lalu menyeret korban ke luar café, lalu mengencingi wajah dan tubuhnya.

Pengunjung café, Harapan Siahaan dan seorang pria bermarga Banjarnahor, datang menolong korban, dengan dibawa ke dalam café. Namun pemukulan terus berlanjut. Beruntung sebuah mobil ambulance melintas dari depan café. BT sempat mengira itu mobil Polisi Militer (PM), dan bersembunyi disekitar cafe. Kesempatan itu digunakan korban melarikan diri kearah Simpang Kasindir.

“Saya tak mengetahui penyebab oknum polisi itu melakukan penganiayaan. Selama ini saya dengan dia tidak pernah ada masalah,” paparnya.

Akibat pemukulan itu, seluruh tubuh korban mengalami luka lecet dan lebam. Bagian pelipis matanya memar dan bibirnya pecah mengeluarkan darah.

Timbang mengatakan, kedatangannya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sekaligus membuat visum. Ini akan digunakan untuk membuat pengaduan ke Propam Polres Simalungun.

Sementara di RSUD Djasamen Saragih, Camat Jorlang Hataran, Arifin Nainggolan tiba dan langsung mendatangi Timbang . Arifin sempat menawarkana agar berdamai dengan oknum polisi itu. Namun permintaan itu ditolak Timbang dan menyatakan akan tetap akan membuat pengaduan. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar